Bagaimana cahaya dibiaskan? Dapatkah kamu menjelaskan pembiasan cahaya pada lensa cekung dan lensa cembung serta pembentukan bayangan oleh lensa tersebut
Fisika
Apriynto
Pertanyaan
Bagaimana cahaya dibiaskan?
Dapatkah kamu menjelaskan pembiasan cahaya pada lensa cekung dan lensa cembung serta pembentukan bayangan oleh lensa tersebut
Dapatkah kamu menjelaskan pembiasan cahaya pada lensa cekung dan lensa cembung serta pembentukan bayangan oleh lensa tersebut
1 Jawaban
-
1. Jawaban ipirid
A. CERMIN CEKUNG
Cermin cekung terbuat dari sepotong bola cermin ( concave spherical mirror ) bila disinari maka sinar itu sebagaian besar terpantul melalui titik tertentu. Bola cermin dimaksud merupakan bola gelas yang dilapisi perak nitrat dibagian luarnya. [1]
1. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG
Ketika sumber cahaya ditempatkan di depan cermin datar, sinar yang dipantulkan akan menghamburkan atau menyimpang. Jika cermin dibengkokkan berbentuk cekung, sinar pantul yang terhambur akan lebih sedikit. Dengan bentuk cermin yang tepat, sinar pantul terbentuk dalam garis-garis sejajar. Bentuk yang tepat adalah parabola (lihat gambar 1.17 c). Bentuk parabola digunakan untuk membuat obor, lampu besar, dan lampu sorot mobil.
Gambar 1.17
a) Sinar dari sumber cahaya di daerah cermin datar dipantulkan ke segala arah.
b) Cermin cekung berbentuk lingkaran membawa sinar pantul ke dalam.
c) Ketika cermin cekung berbentuk parabola, sinar pantul sejajar satu sama lain dan sumber cahaya berapa pada fokus cermin. Cahaya dapat merambat ke mana saja sepanjang lintasannya.
Dengan demikian, arah panah dari bekas sinar pada gambar 1.17 dapat dibalik. Artinya, semua sinar sejajar dari cahaya yang mengenai cermin cekung akan melewati suatu titik. Titik tersebut sangat penting. Titik ini disebut fokus cermin cekung. Garis yang melewati pusat cermin dan fokus disebut sumbu utama dan jarak dari pusat cermin ke fokus disebut jarak fokus.
Jejak sinar dapat dimanfaatkan untuk menyelidiki sifat bayangan pada cermin cekung. Jejak sinar merupakan teknik penggambaran jalan sinar untuk mencari letak dan ukuran bayangan yang dibentuk cermin.
Seperti ditunjukkan pada gambar 1.19, pusat cermin cekung disebut kutub. Titik pusat kelengkungan (lihat gambar 1.20) adalah titik yang jaraknya ke kutub dua kali jaraknya ke fokus. pertanyaan ini berlaku untuk cermin lengkung berukuran kecil. Untuk cermin kecil, bentuk lingkaran atau sferis (bagian dari bola) lebih mudah dibuat dari pada bentuk parabola. Perbedaan kedua bentuk itu pun (sferis dan parabola) kecil. Untuk cermin khusus, seperti pada teleskop hubble, bentuk yang digunakan adalah parabola.
Model sinar dapat diterapkan pada cermin cekung. Pada gambar 1.21, berkas sinar merambat dari bagian atas benda, mengenai cermin, dan melewati bayangan. Ini disebut bayangan nyata. (cermin cekung dapat digambarkan sebagai garis lurus karena berkas sinar dekat dengan sumbu utama). Bayangan ini disebut bayangan nyata karena cahaya melewati lokasi bayangan dan bayangan dapat ditangkap oleh layar.
Empat sinar dapat digambarkan untuk menentukan lokasi bayangan.
· Sinar 1 melewati bagian atas benda sejajar dengan sumbu utama, menuju cermin dan dipantulkan kembali ke fokus.
· Sinar 2 melewati fokus sebelum mencapai cermin, dipantulkan dengan sumbu utama.
· Sinar 3 merambat ke arah kutub cermin. Pada titik ini, cermin cekung tegak lurus terhadap sumbu utama sehingga sinar dipantulkan pada sudut yang sama dibawah sumbu dimana benda tepat berada di atasnya.
· Sinar 4 melewati titik pusat kelengkungan sebelum mencapai cermin. Karena titik pusat kelengkungan adalah pusat bola, sinar ini merambat disepanjang jari-jari. Sinar mencapai cermin sferis pada sudut datang nol, kemudian dipantulkan kembali melalui garis yang sama.
Pada gambar 1.22, sinar dari bagian atas benda dipantulkan oleh cermin cekung dan bayangannya muncul di belakang cermin. Bayangan ini disebut bayangan maya karena tidak ada cahaya yang melewatinya dan tidak dapat di tangkap oleh layar. Hanya empat sinar yang digunakan untuk menentukan letak bayangan. Meskipun demikian, setiap sinar dari bagian atas benda yang mengenai cermin seeolah-olah berasal dari bayangan.
Pada gambar 1.21 dan 1.22, sinar-sinar yang meninggalkan bagian bawah benda sepanjang sumbu utama ke arah C dan F dipantulkan kembali sepanjang sumbu. Ini berarti bayangan bagian bawah benda juga berada pada sumbu.
Bagian yang diarsir dalam Gambar 1.21 dan