jelaskan jalur perdagangan melalui jalur laut
IPS
nadilawe
Pertanyaan
jelaskan jalur perdagangan melalui jalur laut
2 Jawaban
-
1. Jawaban Agustinyunianti
Jalur perdagangan melalui jalur laut jika melalui laut arab ada 2 jalan. Jalam yang pertama meuju teluk Oman melaui Selat ormuz kemudian ke teluk persia. Selanjutnya untuk jalan kedua melalui Teluk aden ,laut Merah , dan terusan Suez di sambung perjalanan darat ke Kairo ke Iskadariah. Rute jalur laut yang dilalui dalam jalur dagang cina dan romawi telah mendorong munculnya hubungan dagang pada daerah- daerah yang dilalui, maka terjadilah hubungan dagang antara kerajaan-kerajaan di indonesia dari cina serta india.Karena wilayah indonesia terdiri atas pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh selat dan laut, ini menjadikan sarana pelayaran merupakan satu-satunya lalu lintas utama penghubung antar pulau.
#Semoga membantu (: -
2. Jawaban dganteng1
Jalur perdagangan yang melalui laut (dikenal sebagai Jalur Emas) adalah jalur perdagangan yang melalui/melintasi perbatasan laut.
Sejak awal abad masehi,hubungan perdagangan melalui jalan laut telah dilakukan oleh bangsa-bangsa di asia timur,asia barat,asia tenggara,serta bangsa eropa.Jalan sutra berangsur-angsur mulai ditinggalkan oleh saudagar-saudagar cina,arab,india,dan eropa.
Faktor-faktor ditinggalkannya jalur darat :
1.teknologi kapal layar sudah ditemukan,yang bisa menampung 600-700 orang.
2.resiko keamanannya lebih aman dan terjaga
3.telah ditemukannya ilmu perbintangan (astronomi).
4.tersebarnya agama Buddha.
Pengetahuan akan pergantian arah mata angin sangat bermanfaat bagi para pelaut yang ingin mengarungi lautan bebas.Perdagangan laut ini menjadi semakin ramai setelah di temukannya angina musim oleh hipalos, yaitu angina musim barat yang berhembus pada bulan desember sampai februari, dan angin musim timur yang berhembus pada bulan September sampai bulan November.
Barang dagangan yang diperjual belikan oleh para pedagang Indonesia di pelabuhan selat malaka, yaitu kapur barus, kemenyan, kayu cendana, rempah- rempah (pala dan cengkih), bulu burung, dan gading. Sebelum abad ke- 16 M, barang- barang tersebut bisa sampai di eropa terutama cengkih dan pala dengan menempuh jalan yang bertahap dan memakan waktu yang lebihlama. Rempah- rempah tersebut diangkut dari selat malaka ke hitu dan banda, yang kemudian diangkut ke pelabuhan- pelabuhan yang ada di bagian barat Indonesia, seperti pelabuhan pesisir jawa, pantai timur Sumatra, dan selat malaka. Dari malaka, rempah- rempah tersebut dibawa pedsgang Gujarat, arab, cina, bahkan pedagang Indonesia sendiri ke kota transit perdagangan di india, seperti koya cambay, Gujarat, calicut atau kalkuta.
Dari india, rempah- rempah tersebut di bawa oleh pedagang- pedagang Gujarat, dan arab terus ke barat terus melintasi laut arab. Dari laut arab jalur bercabang dua. Jalur pertama, menujuke teluk muskat, (oman) melalui selat hormuz, dan teluk Persia, basra, baru kemudian sampai di pusat-pusat perdagangan di laut tengan. Jalur kedua, melalui teluk aden, laut merah, dan sampai ke kota suez. Dari suez, perjalanan dilanjutkan melalui darat menuju pusat perdagangan di iskandariah (Alexandria) dan Tunisia. Dari kedua kota dagang inilah rempah-rempah di bawa ke konstantinopel. Kemudian dari konstantinopel, rempah-rempah di angkut oleh pedagang portugis dan spanyolke eropa. Dari pedagang portugis dan spanyol, rempah-rempah bisa dinikmatioleh orang orang eropa. Jauhnya jarak antara asia dan eropa, serta banyaknya pedagang yang terlibat serta panyalurannya yang dilakukan secara berantai telah manyebabkan harga rempah-rempah menjadi sangat mahal di eropa.
Menyadari akan pentingnya jalur perdagangan tersebut, orang- orang eropa terutama portugis pada sekitar abad ke-16 berusaha menguasai jalan itu dengan melakukan penjelajahan- penjelajahan.Alfonso d’ Albuquerque sampai di indo nesia tepat nya di goa (1507) dan malaka (1511). Selanjutnya, pembukaan jalan antara eropa dan malaka terjadi pada tahun 1521 Bsebastian del cano. Del cano adalah salah seorang anak buah kapal dari ekspedisi yang dilakukan oleh Ferdinand magelland pada tahun 1519. pada masa perkembangan dan kejayaa islam pada abad 7 M sampai 15 M, para pedagang arab banyak belajar dari pedagang cina mengenai penggunaan kompas dan astrolabe yang di gunakan sebagai alat navigasi dalam mengarungi lautan lepas. Kota – kota pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang islam adalah oman, basra (teluk Persia) cambay, dan kalcuta di india, samudra pasai di ujung Sumatra, banten dengan pelabuhan sunda kelapanya, demak dan tuban, makasar, dan lain-lain. Kota- kota pelabuhan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan juga sebagai pusat penyebaran islam.
Jalur perdagangan melalui jalur laut yaitu:
Maluku - Malaka - Gujarat (India) - Persia atau ke Laut Merah
kemudian melalui gurun pasir ke Pantai Laut Tengah (Mediternia).
Lalu dengan kapal ke Venesia dan pelabuhan Lisbon di Spanyol.