Ringkasan malin kundang tlong dibantu ya hehe yg menjawab mkasih
B. Indonesia
Zoendy
Pertanyaan
Ringkasan malin kundang tlong dibantu ya hehe yg menjawab mkasih
2 Jawaban
-
1. Jawaban Sifken
Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga kecil di wilayah Sumatra Barat. Sang ayah pergi melaut untuk mencari nafkah. Ibu dan sang anak tinggal di gubug. Sang anak bernama Malin. Ayah Malin tidak kunjung pulang sehingga Ibu harus tutur mencari nafkah. Malin adalah anak yang pandai, mseki ia sedikit nakal. Ia senang mengejar ayam dan memukul ayam itu dengan sapu. Hingga pada suatu ketika ia jatuh ketika mengejear ayam dan terdapat luka di lengannya yang tidak bisa hilang.
Ketika dewasa, Malin merasa sedih melihat ibuya bekerja keras. Ia merasa kasihan dan akhirnya memutuskan untuk mencari nafkah ke negeri seberang dan berharap menjadi orang kaya raya. Kemudian, ia mengikuti seorang nakhoda kapal untuk pergi berlayar. Meski awalnya tidak setuju, ibu Malin mengizinkan Malin pergi merantau dengan berat hati. Sang ibu mengatar Malin dengan linangan air mata. Ibu berpesan agar Malin tidak melupakannya apabila ia sudah jadi orang kaya raya.
Malin pergi berlayar dan ia banyak belajar serta mendapatkan pengalaman. Di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi Malin dirampok sekawanan bajak laut dan awak kapal lain dibunuh. Beruntungnya Malin bisa selamat karena ia bersembunyi di ruang kecil yang tertutp kayu. Malin terkatung-katung ditengah lautan hingga ia terdampar di sebuah pantai. Malin berjalan ke dalam pulau tersebut dan menemukan ada desa di sana. Ia meminta pertolongan warga desa tersebut. Akhirnya Malin tinggal di desa yang subur. Di sana, Malin bekerja dengan giat hingga ia menjadi kaya raya. Karena ia sudah menjadi kaya raya, Malinpun menikahi gadis di desa itu.
Advertisement
Cerita tentang kesuksesan dan pernikahan Malin terdengar oleh ibunya di kampong halaman. Sang ibu merasa bahagia dan bersyukur karena anaknya sudah sukses. Ibu Malin pun setia menunggu kepulangan anaknya di dermaga setiap hari. Ia berharap anaknya pulang ke kampong halaman dan bertemu dengannya.
Beberapa lama kemudian setelah ia menikah, Malin dan istrinya melakukan perjalanan dengan kapal pesiar. Saat itu, ibu Malin melihat kapal yang indah itu dari dermaga. Sang ibu melihatada dua orang di kapal tersbeut dan ia yakin jika itu adalah Malin dan istrinya. Ketika turun dari kapal, sang ibu menyambut Malin. Ia melihat bekas luka di lengan Malin sehingga ia yakin betul bahwa itu adalah anaknya Malin yang sudah beberapa lama pergi merantau. Sang ibu lalu memeluk Malin. Namun, Malin malah melepaskan pelkan itu dan mendorong sang ibu sampai jatuh.
Malin memaki sang ibu dan mengelarkan kata-kata yang melukai hati ibunya. Bahkan ketika istrinya bertanya apakah benar itu ibunya, Malin pun tidak mengakuinya. Ia mengatakan bahwa orang itu hanyalah pengemis yang mengaku-mengaku sebagai ibunya demi mendapatkan harta nya. Mendengar hal tersebut, ibu Malin murka. Ia merasa diperlakukan semena-mena oleh anaknya. Ia terkejut bahwa anaknya kini menjadi durhaka. Dengan amarah, ibu Malin berdoa kepada Tuhan untu mengutuk pria itu menjadi batu jika benar ia adalah anaknya, Malin Kundang. Seleang beberapa menit, terdengar suara gemuruh angin kencang dan badai yang menghancurkan kapal Malin. Pelahan-lahan tubuh Malin menjadi kaku dan membentuk batu. -
2. Jawaban Anonyme
Di suatu desa terpencil dipesisir pantai wilayah sumatera barat, hiduplah sebuah keluarga nelayan. Mereka hanya mempunyai seorang anak bernama malin kundang namun keluarga mereka sangat miskin dan hidup serba kekurangan. Untuk memperbaiki nasib, sang ayah memutuskan merantau keluar pualau dengan menyebrangi lautan. Sepeninggal ayah malin yang tidak pernah kembali, sang ibu harus rela banting tulang untuk menafkahi malin.
Malin tergolong anak yang cerdas hanya saja sedikit nakal. Kebiasaanya yang sering mengejar dan memukul ayam dengan sapu membuat ibunya sering memarahinya. Suatu hari, ketika ia tengah asik mengejar ayam ia tersungkur karena menyandung sebuah batu. Akibatnya, ia mengalami luka yang bekasnya tidak bisa dihilangkan.
Suatu sore ketika malin sedang makan malam bersama ibunya, malin mengutarakan niatnya untuk merantau. Ia ingin hidup lebih baik dan menjadi saudagar kaya agar ibunya tidak perlu bekerja lagi untuk menafkahinya.
Niat malin kundang tentu mendapat tentangan dari ibunya, mengingat ayah malin tidak pernah kembali lagi setelah memutuskan merantau. Akan tetapi setelah malin meyakinkan bahwa ia akan segera kembali setelah ia sukses menggapai impianya membuat ibu malin memberikan restunya. Malin menumpang kapal milik seorang saudagar. Selama dalam perjalanan malin banyak berbincang dengan anak buah kapal yang memberinya banyak pengetahuan tentang pelayaran.
Kehadiran bajak laut yang tiba-tiba menyerang kapal sang saudagar membuat suasana menjadi ricuh. Bajak laut mengambil semua barang dagangan yang dibawa pedagang dan membunuh semua awak kapal. Malin sangat ketakutan namun ia segera bersembunyi di ruangan kecil yang tertutup kayu sehingga bajak
laut tidak membunuhnya.
Malinkundang berada ditengah laut seorang diri hingga akhirnya ia terdampar di pantai yang dekat sebuah desa. Dengan tertatih ia berjalan kearah desa untuk meminta pertolongan. Ternyata, desa yang ia tuju adalah sebuah desa yang makmur sehingga dengan kerja kerasnya malin mampu berhasil menjadi orang yang kaya raya. Malin mempunyai seratus anak buah dan memiliki banyak kapal. malin jatuh cinta dengan seorang wanita cantik yang kemudian dipersunting menjadi istrinya.
Berita kesuksesan Malin Kundang yang telah menjadi saudagar kaya dan memiliki istri cantik jelita telah sampai ketelinga ibunya. Ibu malin mengucap syukur atas keberhasilan anaknya dan tidak sabar untuk menemuinya. Oleh karenanya, Ibu malin selalu mampir kedermaga setiap hari berharap anaknya akan segera datang.
Penantian yang ditunggu ibu malin akhirnya datang juga. Suatu hari kapal malin berlabuh didermaga kampungnya. Ia berlayar bersama istri dan seluruh anak buahnya. Ibu malin terus mencari-cari keberadaan anaknya, sampai pada akhirnya sepasang mata wanita itu tertuju pada dua orang yang berdiri tegak di atas kapal. ibu malin merasa yakin bahwa kedua orang itu adalah anak beserta menantunya.
Ibu malin segera berlari menghampirinya. Ia memandang dengan penuh hati-hati. Adanya bekas luka dilengan pria itu membuat ibu malin tak kuasa berlari untuk segera memeluknya. Ibu malin sangat yakin bahwa ia adalah malin anak yang dilahirkanya. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengabari ibu nak?",kata wanita itu sembari memeluknya. Malin menyadari bahwa wanita renta itu adalah ibunya, tetapi karena wanita itu berpakaian sangat lusuh malin merasa sangat malu kepada istri dan anak buahnya. Malin kundang akhirnya tidak mau mengakui ibunya.
Ibu malin kundang sangat syok mendengar perlakuan anaknya. Ia merasa sangat marah. Ia tidak pernah menduga malin akan menjadi anak yang durhaka. Malin segera kembali berlayar, namun badai besar mengombang ambingkan kapalnya hingga hancur. Ditempat lain, kemarahan ibu malin tidak terbendung lagi hingga dia menyumpah dan berteriak "Tuhan! kalau benar ia malin anakku, maka ku kutuk kau jadi batu..!!!"
Petir tiba-tiba menyambar dahsyat dan tubuh malin kundang secara berlahan kaku dan sedikit demi sedikit berubah bentuk menjadi batu karang.