Sejarah

Pertanyaan

Cara penyelesaian agresi militer belanda ke 2

1 Jawaban

  • Kebijakan Belanda terhadap Indonesia yang mulai ditetapkan pada akhir bulan di tahun 1948 meliputi suatu strategi tiga-sisi. Pertama kebijakan ini mengharapkan penerapan kekuatan militer secukupnya untuk menghancurkan Republik dan kehancuran total Militer Indonesia. Kedua, kebijakan ini menginginkan program pemecah belah secara menyeluruh diatur melalui suatu bentuk pemerintahan tidak langsung dengan menjadikan Indonesia sebagai Negara federal serikat. Yang ketiga, kebijakan ini mengahrapkan diperolehnya sanksi internasional atas program melalui pemberian kedaulatan kepada federasi Indonesia yang secara tidak langsung dikausai Belanda ini. (Kahin;2013)Pada tanggal 19 Desember 1948, tentara Belanda melancarkan aksi militernya yang kedua. Dengan aksi militernya itu, Belanda berusaha menghancurkan Indonesia dan militernya. Hasilnya dapat menguasai Ibukota RI di Yogyakarta. Belanda juga berhasil menahan presiden, wapres, dan para pejabat pemerintahan sipil maupun militer lainnya. Namun Palima Besar TNI Jenderal Soedirman dapat meloloskan diri dan selanjutnya melakukan perang Gerilya. (Kemdikbudpar; 2011)Pada saat penyerbuan Belanda ke Yogyakarta, ditandai dengan berita mengenai pencabutan pihak Belanda atas perjanjian Gencatan Senjata Renville diterima di Yogyakarta pada jam 5.30 sore berupa serangan pesawat-pesawat udara pembom Belanda  di lapangan udara terdekat. Kemudian para pembom Belanda dan penembakan roket P.51 dan Spitfires mulai melemahkan Yogyakarta yang kekuatannya dibangun di Bandar udara daerah itu. Brigade Marinir Belanda dibantu tentara KNIL berhasil mencapai pusat kota hingga istana Presiden. Hingga dapat menangkap Soekarno, Hatta dan anggota cabinet Republik, termasuk Agus Salim. (Kahin;2013)Pokok bahasannya ada pada serangan militer langsung dengan metode perang total war , yakni perang terbuka secara langsung dengan menggunakan taktik perang dalam melupuhkan lawan secara cepat dan terorganisisr dengan dukungan peralatan dan persenjataan. Yang diuntungkan adalah Belanda berhasil merebut statsiun Radio Republik sebelum Soekarno menyebarkan pidato peristiwa penyerbuan tersebut.Dalam pertempuran ini melibatkan TNI, yang pada waktu itu masih tercerai berai diberbagai wilayah diluar Yogyakarta. Jenderal Soedirman pun meninggalkan Yogyakarta ke Ambarawa dan melakukan startegi gerilya. Yogyakarta sudah diduduki Belanda. Yang kemudian para panglima TNI membuat pertemuan di luar kota untuk membuat taktik gerilya dalam perebutan kembali Ibukota Negara Yogyakarta. A.H Nasution dan Jenderal Soeharto memimpin pasukan perebutan kembali Ibukota, dengan taktik gerilya, wilayah Yogya dan sebagian Jawa Tengah mengalami pertempuran gerilya. Yang pada akhirnya membuat Presiden Soekarno yang diasingkan ke Bangka membuat keputusan untuk menyelamatkan NKRI dengan membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Bukittinngi dengan menunjuk Sjafrudin Prawiranegara untuk memimpin sebagi pejabat Presiden untuk menjalankan pemerintahan Indonesia.

Pertanyaan Lainnya